Beranda | Artikel
10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Adalah Hari Paling Agung Sepanjang Masa
Rabu, 22 Juli 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Adalah Hari Paling Agung Sepanjang Masa adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang  disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 1 Dzulhijjah 1441 H / 22 Juli 2020 M.

Kajian Ilmiah Tentang 10 Hari Paling Agung Sepanjang Masa

Pada kesempatan kali ini kita membahas tema 10 hari paling agung sepanjang masa. Kita akan membicarakan keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Pengertian bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dari bulan-bulan Qomariah. Dan dia adalah bulan yang paling terakhir dan bulan penutup dalam tahun Hijriah.

Bulan Dzulhijjah dinamakan “ذُو الْحِجَّةِ” -kata para ulama Rahimahumullahu Ta’ala- karena di dalam bulan tersebut kaum muslimin mengerjakan ibadah haji dalam bulan tersebut. “Dzul” artinya memiliki, “Al-Hijjah” artinya adalah haji.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Terdapat beberapa dalil tentang keutamaan khusus bulan Dzulhijjah. Yaitu:

Termasuk bulan haram

Pertama, dari Al-Qur’an. Bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari 4 bulan suci. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّـهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّـهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ…

Sesungguhnya jumlah bilangan bulan-bulan di sisi Allah adalah 12 bulan. Dari 12 bulan tersebut terdapat 4 bulan haram (suci). Itulah agama yang lurus. Maka janganlah kalian berbuat dzalim terhadap diri kalian di dalam bulan-bulan tersebut…” (QS. At-Taubah[9]: 36)

4 bulan suci ini disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو القَعْدَةِ ، وَذُو الحِجَّةِ ، وَالمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ ، مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى ، وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya masa telah berputar seperti keadaannya. Pada hari Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan langit dan bumi, Satu tahun ada 12 bulan, dari 12 bulan terdapat 4 bulan suci, Tiga berurutan; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Al-Muharram, Rajab yang diagungkan oleh kaum Mudzar yang terletak antara bulan Jumada dengan bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Ini keutamaan pertama dari bulan Dzulhijjah. Bulan ini adalah salah satu dari bulan suci dari 4 bulan suci yang seorang muslim lebih diharamkan untuk berbuat dzalim di dalam bulan-bulan suci tersebut. Meskipun kedzaliman diharamkan sepanjang tahun di setiap bulan, tetapi lebih ditekankan lagi keharamannya di bulan-bulan suci.

Terdapat 10 hari paling agung sepanjang masa

Adapun ketutamman bulan Dzulhijjah yang lain bahwa dalam bulan Dzulhijjah terdapat 10 hari dari hari-hari paling agung sepanjang masa. Yaitu 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari, Imam Tirmidzi, Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah. Lafadz hadits di bawah ini adalah lafadz hadits riwayat Imam Abu Dawud. Dari Said bin Jubair, dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا من أيامٍ العملُ الصَّالح فيهم أحب إِلَى الله من هَذِه الْأَيَّام الْعشْر

“Tidak ada hari-hari beramal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dibandingkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini.”

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya oleh para sahabat: “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tidakkah juga berjihad dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengalahkan pahala beramal shalih di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah?” maka kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:

وَلاَ الجِهَادُ ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ

“Tidak juga pahala berjihad dijalan Allah mengalahkan beramal shalih di dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, kecuali seseorang yang berperang mengorbankan dirinya dan hartanya dan ia tidak pulang dari peperangan tersebut dengan sesuatu apapun.” (HR. Abu Dawud)

Bayangkan kaum muslimin, beramal shalih di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah mengalahkan pahala berjihad dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal kalau kita perhatikan pahala berjihad, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan banyak sekali di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menyebutkannya begitu banyak. Diantaranya yaitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذُرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ في سبيل الله

“Sumber segala sesuatu adalah Islam dan tiang dari Islam tersebut adalah shalat, dan puncaknya yang paling tinggi adalah berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Tirmidzi)

Ini menunjukkan keutamaan beramal shalih di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang sangat agung. Bayangkan, puncak amalan Islam (berjihad) kalah dengan beramal shalih di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Selain yang sudah disebutkan, maka tidak ada satu hadits shahih pun yang menunjukkan keutamaan bulan Dzulhijjah secara khusus. Kecuali satu hadits yang disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim dan lafadz hadits yang akan saya sebutkan adalah lafadz hadits riwayat Muslim. Dari ‘Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘Anhuma, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

شَهْرَا عِيدٍ لَا يَنْقُصَانِ رَمَضَانُ وَذُو الْحِجَّةِ

“Dua bulan yang selalu berulang setiap tahunnya, kedua-duanya tidak berkurang, yaitu bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Muslim)

Apa makna “tidak berkurang kedua-duanya” dalam hadits ini? Dijelaskan oleh para ulama, diantaranya Al-Imam Yahya bin Syaraf An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala di dalam kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, beliau mengatakan:

الْأَصَحُّ أَنَّ مَعْنَاهُ لَا يَنْقُصُ أَجْرُهُمَا وَالثَّوَابُ الْمُرَتَّبُ عَلَيْهِمَا وَإِنْ نَقَصَ عَدَدُهُمَا

“Pendapat yang lebih benar tentang makna hadits ini adalah bahwa pahala dan ganjaran dua bulan tersebut tidak berkurang meskipun berkurang harinya.” Ini makna yang pertama dan Imam An-Nawawi menguatkan pendapat ini.

Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Apa saja hadits-hadits lemah dan palsu terkait keutamaan bulan Dzulhijjah? Mari downlaod dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48774-10-hari-pertama-bulan-dzulhijjah-adalah-hari-paling-agung-sepanjang-masa/